Senin, 02 November 2009

KaPan Pensiun..?

Suatuhari ditahun 2000 saat saya sedang makan siang dengan seorang yang saya hormatisaya ditanya, “Berapa lama lagi kamu pensiun?”, wah ini pertanyaan yangmengagetkan saya .. bagaimana tidak kaget .. lagi enak-enaknya menikmatiprestasi kerja .. baru pulang dari luar negeri sebagai pimpinan disana kokditanya pensiun ... lho maksudnya apa sih ...Sayalalu menjawab, “Wah masih lama pak”, Bapak yang saya hadapi ini baru sajapensiun sebagai Presdir suatu anak perusahaan yang menguasai pasar otomotif diIndonesia dan sekian tahun yang lalu yang mewawancarai saya langsung saat mulaimencari pekerjaan, saya lalu bertanya-tanya sebetulnya maksudnya apa sih pakbos ini mengundang saya makan siang.Setelahminum sesaat, beliau melanjutkan kata-katanya, “Setiap orang yang saat mencapaiusia pensiun itu seperti halnya orang yang sekian lama tinggal dalam suaturumah yang enak, maka dicukupi, asal kerja baik dan berprestasi pastiruanganyang ditempati juga lebih baik ... tetapi saat pensiun itu saatnya diaada didepan pintu rumah dan tidak boleh kembali lagi, sebagus apapun prestasinya,nah siapkah kamu pada posisi itu” ... Wah, tersentak juga hati saya .. beliaubaru saja mengalami hal ini, memang menyakitkan kalau tadinya kita sebagai rajadi”rumah” kita lalu esoknya kita sebagai tamu dan harus isi buku tamu dahulu... wah nggak deh ... saya tidak mau mengalami hal itu.Inilahsatu titik balik kehidupan dari para pekerja, mau embel-embelnya profesionalatau direksi atau office boy ya sama saja bila mereka bekerja pada suatuperusahaan atau instansi atau bidang apa saja .. tidak ada bedanya. Sepertisaat kelahiran semua telanjang, saat kematian semua akan mengalami juga bagipara peniti karier, masa pensiun itu suatu masa yang harus dilewati bila tidaksegera berbelok arah saat waktu itu mendekat.Olahragawanjuga mengalami pensiun, fisik dan usia membatasi walau setiap orang tolakukurnya berbeda karena bagi olahragawan yang menentukan ialah diri sendiri,saya selalu salut dengan orang yang tahu saat mana dia dipuncak lalumengundurkan diri saat itu sebelum masuk pada era menurun.Kembalipada diberhentikannya kita oleh suatu kekuasaan diluar kuasa kita, pernahkankita terpikir alangkah baiknya kalau kita sendiri yang memberhentikan diri kitadan memulai suatu perjalanan yang sepenuhnya kita kuasai baik arah dantujuannya?, berpikir hanya kita dan Tuhan yang berkuasa atas diri kita, bukanorang lain, bukan suatu aturan baku yang entah darimana bisa menetapkan usiakerja seseorang, berpikir kalau kita bisa melakukan apapun dengan batasan yanghanya kita sendiri yang tahu .. kalau jawabannya YA, saatnya kita bertindak ..tunggu apa lagi.Suatusiang sekitar 2 bulan lalu secara tidak sengaja saya bertemu beliau yang sayaceritakan diatas, saat itu beliau beserta istri dan saya sudah melakukan apayang mungkin beliau tidak bayangkan saat makan siang tersebut, yaitu saya ajakbeliau ke stand usaha kami ... beliau tersenyum lalu memberikan kartu namasambil berbisik .. “Kalau butuh modal, hubungi saya”, kartu nama tersebut sayalihat ... beliau saat ini komisaris suatu Bank ternama di Indonesia ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar