Permintaan Masyarakat Terhadap EMAS Batangan Naik Dua Kali Lipat Sejak Awal Tahun
Minat masyarakat membeli Emas batangan dalam ukuran mini naik pesat. PT Logam Mulia mencatat permintaan sejak awal tahun naik dua kali lipa dari biasanya. Ini seiring prediksi kenaikan harga kontrak Emas hingga US$1.600 per ons troi.
Tidak seperti biasanya, Edward harus menutup tokonya lebih larut. Pedagang EMAS yang saban hari berjualan di Mentawai Plaza, Jakarta Selatan, ini merasakan omzetnya terus bertambah seiring peningkatan jumlah pembeli.
Tidak hanya menjual EMAS berbentuk perhiasan, Edward juga menjual EMAS dalam bentuk kepingan kepingan kecil. Misalnya ukuran 50gram dan 100gram. Pria yang sudah berdagang EMAS sejak tahun 1996 di Melawai itu mengungkapkan, belakangan ini, banyak masyarakat yang memburu EMAS batangan dalam kepingan kecil.
“Seharian ini saja ada sekitar 10 orang yang mencari EMAS batangan seberat 10gram,” kata Edward kepada KONTAN, Rabu pekan lalu (9/3). Sayangnya, dia tak bisa memenuhi permintaan itu lantaran hanya memiliki EMAS batangan berukuran 50gram.
Toh, toko Edward tak pernah sepi pembeli. Minimal, dalam sehari, pemilik toko EMAS Tiara Gold & Jewellery yang berada di lantai dasar Melawai Plaza ini bisa menjual EMAS batangan dengan berat total 300gram.
Hal serupa juga dialami Yusuf, pemilik toko EMAS Cikini Indah di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ia mengaku, kini masyarakat tak hanya membeli perhiasan EMAS, tetapi juga EMAS dalam bentuk batangan dengan berat di bawah 100gram.
“Stok EMAS batangan saya yang di bawah 50 gram hanya sedikit, karena sekarang lebih susah mendapatkannya,” tutur Yusuf. Dalam beberapa waktu terahir, pesanannya kepada pemasok juga sulit terpenuhi.
Padahal, biasanya, dia bisa mendapatkan hampir semua barang yang dipesan. Sekarang, paling banyak dia hanya menerima 50% dari pesanan barang. Itupun harus dipesan minimal satu bulan sebelumnya.
Sebagai produsen utama EMAS batangan di dalam negeri, PT Logam Mulia, mencatat kenaikan permintaan EMAS batangan oleh masyarakat dalam jumlah yang signifikan. Martono, Manager Pemasaran Logam Mulia, bilang, rata-rata permintaan batangan seberat 1 gram hingga 100gram sepanjang tahun lalu sebanyak 31.000 keping per bulan. Kini, selama periode Januari-Februari 2011, permintaannya naik hingga 64.000 keping per-bulan.
Demi memenuhi lonjakan permintaan tersebut, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk ini terus menggenjot produksi EMAS. Sejak awal tahun, produksi EMAS batangan meningkat menjadi 400kg per-hari, dari sebelumnya 200kg hinggak 300kg. Dari jumlah tersebut, porsi untuk EMAS batangan 1 gram hingga 100 gram mencapai 80%. Sisanya, EMAS berbobot di atas 100 gram.
Budi Triadi Pratama, perencana keuangan dari Akbar’s Financial Check Up, melihat, saat ini masyarakat sudah semakin memahami makna diversifikasi investasi. Nah, EMAS batangan bisa menjadi alternatif investasi dan juga lindung nilai terhadap laju inflasi.
“Rata-rata dalam setahun, imbal hasil EMAS batangan berkisar 15%-18%,” kata Budi. Jadi, wajar jika masyarakat kemudian memburu produk EMAS batangan dalam nominal yang relatif terjangkau.
Sebagai gambaran, angka inflasi di Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 6,9%. Bila orang hanya menaruh dananya di produk perbankan seperti deposito berbunga rata-rata 6%, harta kekayaannya menyusut terbakar inflasi. Kini, masyarakat makin menyadari arti penting mengamankan duitnya sekaligus berharap imbal hasil lebih tinggi dengan cara membeli EMAS.
Bersiap Mengukir Rekor
Anda tak perlu khawatir dengan prospek EMAS tahun ini. Semua analis yang dihubungi KONTAN memiliki pandangan optimistis mengenai proyeksi harga EMAS.
Ibrahim, analis komoditas dari Askap Futures, memprediksi, hingga awal semester kedua ini, harga kontrak EMAS di pasar divisi Comex NY-MES Amerika Serikat (AS) bisa mengukir rekor baru, yakni sebesar US$ 1.600/oz (31.1 gram).
Padahal, 2 Maret lalu, EMAS baru saja mencetak rekor baru US$ 1.437,70 per ons troi. Artinya, masih ada potensi kenaikan hingga 11,29%. Memang, Kamis pekan lalu (10/3), harga si Kuning ini sedikit terkoreksi ke level US$ 1.419,90 per ons troi.
Menurut Ibrahim, kondisi geopolitik di Timur Tengah masih menjadi pemicu utama kenaikan harga komoditas minyak dunia. Kenaikan harga EMAS hitam tersebut, pada ahirnya bakal berimbas pada lonjakan harga komoditas lainnya. Termasuk, harga Logam Mulia.
Namun, menjelang ahir tahun, krisis politik di kawasan Arab kemungkinan mulai mereda atau bahkan kembali kondusif. Efeknya, harga EMAS akan sedikit terkoreksi ke posisi US$ 1.500 per ons troi.
bersambung…. atau baca selengkapnya di Tabloid KONTAN Edisi 14-20 Maret 2011
By Rully Kustandar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar