Kamis, 22 Desember 2011

Al Aqobah : Total Communication

Mampang X, 25/11/2011. “Pak Heppy, saya pernah mendengar tentang satu riwayat dimana Rosulullah berdoa agar dihidupkan sebagai orang miskin, mati sebagai orang miskin dan minta juga dikumpulkan bersama orang miskin di Mahsyar nanti. Bagaimana Bapak menjelaskan makna doa ini dengan apa yang diajarkan Pak Heppy untuk menjadi orang kaya?” Itulah pertanyaan seorang seorang anggota IIBF dalam kesempatan umroh bersama di Mekkah beberapa waktu lalu. Kisah itu diceritakan lagi oleh Presiden IIBF, Ir. H.Heppy Trenggono, MKom, dalam Majelis AlAqobah, Jum’at malam (25/11).

Doa itu adalah cara berkomunikasi kita dengan Tuhan kita. Selain kepada Tuhan kita juga harus berkomunikasi dengan diri sendiri (self communication) dan kepada orang-orang sekitar kita (communication to others). Komunikasi dibutuhkan oleh semua orang terlebih para pebisnis. Maka agar komunikasi kita powerfull maka kiita harus menguasai Total Communication. Total communication itu meliputi tiga komunikasi; komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi kepada Tuhan dan komunikasi kepada orang lain.

Pertama, komunikasi dengan diri sendiri. Orang-orang besar di dalam sejarah adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan komunikasi dengan diri sendiri. “Sukarno sudah berkomunikasi dengan dirinya sebagai presiden jauh sebelum dia menjadi presiden,” kata Heppy. Dalam bentuk yang lain komunikasi dengan diri sendiri itu adalah tafakkur atau berfikir. Rosul juga melakukannya dengan bertahannust di gua Hira jauh sebelum beliau diangkat menjadi Rosul. Apakah kita pernah melakukan untuk bisnis kita meskipun hanya sekedar menulis atau tentang target, strategi dan lain-lain. “Dalam banyak hal tidak banyak orang melakukannya. Padahal itu sangat penting sebagai bagian dari komunikasi kita dengan diri sendiri,” ungkap Heppy. Berkomunikasi itu harus dengan kata-kata dan ucapan yang baik. Makanya dalam pedang Rosul itu tertera kalimat, “ucapkanlah perkataan yang baik meskipun pada dirimu sendiri.” Komunikasi yang baik dengan diri sendiri akan memunculkan rasa percaya diri dan pendirian yang kokoh.

Kedua, komunikasi kepada Allah SWT. Di hadapan zat yang Maha Tinggi dan Agung kita harus berkomunikasi sebagai orang yang lemah, hina dan tak memiliki kekuataan apa-apa. “Rosulullah berdoa kepada Allah sebagai seorang yang miskin karena beliau membutuhkan pertolongan. Sebaliknya di hadapan manusia beliau selalu tampil sebagai orang kaya yang selalu memberi,” ungkap Heppy. Doa yang baik itu harus dilakukan dengan cara berdialog dengan rendah diri dan suara yang lembut. Orang-orang yang memiliki komunikasi yang hebat dengan Allah adalah orang-orang yang hidup hatinya. Tanda-tandanya apabila dia mudah menangis jika melihat kesulitan orang lain. Dalam banyak cara Allah juga sesungguhya berkomunikasi dengan kita. Tinggal apakah kita bisa menangkap sinyal komunikasi itu apa tidak. “Tanda-tanda pertolongan Allah itu datang didahului dengan kesulitan-kesulitan. Biasanya dalam bentuk orang-orang yang datang kepada kita,” kata Heppy. Orang yang datang itu lebih banyak sedang dalam kesulitan. Kita diuji apakah kita akan menolong orang itu atau tidak. Pertolongan itu akan datang apabila kita menolong orang lain terlebih dahulu.

Ketiga, komunikasi kepada orang lain. Komunikasi kepada orang lain dilakukan dengan meminta dan mempengaruhi (ask and influence). Maka ukuran kehebatan komunikasi kita kepada orang lain apabila orang mau melakukan apa yang kita minta. Orang mau melakukan apa yang kita minta bukan karena tekanan atau intimidasi tetapi mau dengan senang hati karena cara berkomunikasi kita. (AA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar